Kamis, Agustus 06, 2009

"PEMBELAAN " ATAS BLOG BUSHRO


Akhir-akhir ini ramai diperbincangkan tentang munculnya sebuah blog misterius di situs internet dengan alamat http://bushro2.blogspot.com , yang bertuliskan pengakuan dari seseorang yang mengaku sebagai Noordin M. Top, gembong teroris, bahwa dialah yang menjadi otak peledakan bom di hotel JW. Marriot dan hotel Rizt Calrthon Jakarta beberapa waktu yang lalu. Dan dia juga mengatas namakan tulisan itu pada Tandzim Qo’idah Indonesia.

Belum ada kepastian tentang kejujuran blog itu. Yang jelas, blog itu telah banyak menerima kecaman dan umpatan dari para pembacanya, tanpa peduli blog itu asli berasal dari Noordin M. Top atau hanya dari orang iseng.

Tetapi disini, penulis ingin bersikap ”membela” pada blog itu. Yakni tidak akan mengecam atau mencaci, tapi mencoba mengerti tujuan dan cita-cita dari tulisan itu. Kemudian setelah turut masuk kedalam jalan tujuan, penulis mencoba meluruskan apa yang seharusnya diluruskan.

Penulis blog atau para teroris itu sangat mencintai agamanya. Sampai-sampai mereka berani melakukan apapun, dan menentang serta berupaya menghancurkan segala hal yang bisa mengancam agamanya, walau sekecil apapun (menurut mereka). Mereka hanya ummat yang mencoba setia pada agamanya dan Tuhannya. Mengamalkan ajaran-ajaran yang selama ini mereka terima dari gurunya.

Itu bukan suatu hal yang buruk. Justru itu hal yang baik bagi seorang pemeluk agama dan hamba Tuhan. Tetapi tentu ada berbagai metode yang dipakai untuk mengamalkan agama secara tepat. Dan metode itu akan berbeda-beda prakteknya di keadaan yang berbeda pula. Tidak memaksakan kehendak yang pasti akan merugikan.

Penulis mengumpulkan komentarnya dengan dua segi, dari blog tersebut:

  1. Segi Penulisan kata
    1. Kata ”bushro” berarti pengelihatan/pandangan. Tetapi jika maksud dia adalah penyampaian kabar gembira seperti yang ia tuliskan di akhir-akhir paragraf), maka seharusnya dituliskan ”busyro”.
    2. Kata ”amaliyat” seharusnya dituliskan ” ’amaliyah” seperti kata ”jihadiyah” dan ”istisyhadiyah”. Karena dalam bab waqf, huruf hijaiyah ta yang sukun akan nerubah menjadi ha sukun. ” ’amaliyah” sebagai maushuf(yang disifati), dan ”jihadiyah” sebagaiu shifat(sifat). Kemudian diberi tanda koma atas seperti kata ”al-Qo’idah”.
    3. Kata ”qishoh” seharusnya dituliskan ”qishosh”(searti dengan jaza’) jika ia mengartikan dengan pembalasan yang setimpal, bukan kisah.
    4. Kata ”Tandzim” seharusnya dituliskan ”Tandhim” seperti katanya yang lain; ”terdholimi”, jika ia artikas dengan struktur/susunan.

2. Segi isi teks

a. kata ”mereka” dalam terjemah QS. Ali ’imran itu juga bisa cocok jika ditujukan pada teroris sendiri.

b. Pernyataan ”pembalasan” dari mereka seharusnya ditujukan pada orang yang telah jelas-jelas melakukan kejahatan kepada kaum muslimin. Tidak semua orang Amerika bersalah. Karena seperti yang kita tahu bahwa banyak dari orang merika baik yang muslim maupun non muslim mengecam perusakan dan penyerangan terhadap kaum muslimin. Lagipula jika ingin melakukan pembalasan seharusnya dalam peperangan secara jantan. Kita menyerang karena musuh menyerang. Itulah perang ala Nabi. Bukan secara pengacut, menyerang musuh yang tidak berdaya, apalagi yang tidak bersalah/bukan musuh.

c. ”menghancurkan kekuatan mereka di negeri ini”. Negeri ini?? Menghancurkan itu seharusnya langsung pada akarnya terlebih dahulu. Sampai negeri Indonesia ini hancur pun (karena ulah kalian) apakah penyerangan terhadap kaum muslim akan terhenti??

d. Dia bilang hakikat Wala’(loyalitas) dan Baro’(permusuhan). Maka penulis berbalik menyatakan hakikat Harby(kafir yang menyerang) dan Dzimmy(kafir yang tidak menyerang/berdamai), agar mereka renungkan juga. Dan mereka mengkhususkan pada klub sepak bola Mancester United (MU). Ini lucu sekali. Laksana pertandingan gulat antara bola dan bom.

e. Mereka juga menyatakan sebagai petunjuk dan obat hati bagi kaum muslimin yang terdholimi di seluruh dunia. Hal ini perlu mereka lihat kenyataannya. Dan mereka harus bertanya secara langsung pada kaum muslim yang terdholimi di seluruh dunia, bahwa sikap brutal yang mereka lakukuan itu bisa sebagai obat hati atau justru menjadikan lebih sakit dan kecewa di hati kaum muslimin.

f. Mereka harus berhati-hati dengan kata-kata ”menganugerahkan”, dan ”karunia Allah dan karomahNya”.

g. Jangan sampai kalimat ”biidznisysyaithan” menempati kalimat mereka ”biidznillah”

h. ”SARIAH JABIR”(Pleton pasukan/singa yang perkasa) dan ”SARIYAH DR. AZHARI”(Pletonpasukan/singa Dr. Azhari) memang terdengar bagus sekali. Tapi sayangnya sariyah itu belum jinak.

Gaya terjemah qur’an yang ia gunakan mirip dengan terjemah dari Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, Departemen Agama R.I., CV Toha Putra, semarang. Ini menjadi satu hal yang memungkinkan bahwa blog bushro itu bukan dibuat di negara asing, seperti Amerika.

Mereka mempunyai niat dan cita-cita yang kuat untuk membela agama. Hanya saja mereka memilih jalan yang tidak tepat. Kutukan dan cercaan tidak akan menghentikan aksi nekat mereka. Perlu adanya pendekatan serius untuk mencoba bergaul dengan mereka.

Wahai para teroris, saya dan kalian berada di payung agama yang sama. Saya menyayangi kalian. Maka saya ingin banyak berbincang dengan kalian, bermusyawarah untuk mengambil sikap yang terbaik, tanpa dengan amarah dan nafsu iblis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar